Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Pelajar Mulai Juli 2025

 

OlehPuteri Widyastuti*

Mulai Juli 2025, pemerintah resmi meluncurkan perluasan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang kini menyasar kalangan pelajar dari jenjang SD hingga SMA di seluruh Indonesia. Sebanyak 53 juta siswa dari lebih dari 282 ribu sekolah danmadrasah akan menjadi penerima manfaat dalam program nasional iniLangkah inibukan sekadar terobosan dalam pelayanan kesehatantetapi juga bentuk nyatainvestasi negara dalam menyiapkan generasi penerus yang sehatcerdasdan tangguh.

Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh di lingkungan sekolah membawa sejumlahkeunggulan strategisPertamaefektivitas logistik dan pelaksanaanSekolah sebagaitempat tetap dan terorganisir memudahkan pelaksanaan skrining secara masif danefisienKeduakemudahan akses bagi anak-anak dan orang tua, yang kini tidak perlulagi mendatangi fasilitas kesehatan hanya untuk pemeriksaan rutinKetigaadanyapendekatan preventif sejak usia dini yang dapat menekan risiko penyakit menahun di masa depan.

Program ini menyasar seluruh aspek kesehatan pelajarmulai dari kesehatan fisikhingga mental. Dalam implementasinyapemeriksaan akan disesuaikan dengan jenjangpendidikanIni mencerminkan keseriusan pemerintah dalam memahami kompleksitaskebutuhan kesehatan anak-anak dan remajaKesehatan jiwa yang selama ini kerapterabaikankini menjadi bagian penting dalam skriningmengingat tingginya prevalensigangguan mental yang kerap tidak terdeteksi di kalangan pelajarPemeriksaan dini ataskesehatan mental membuka peluang intervensi cepat sebelum masalah berkembangmenjadi lebih serius.

Program CKG merupakan satu dari tiga prioritas Presiden Republik Indonesia di sektorkesehatanselain pembangunan 66 rumah sakit di daerah terpencil dan percepatanpenanggulangan tuberkulosis (TB). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutbahwa pendekatan preventif adalah kunci dalam reformasi layanan kesehatanHinggapertengahan 2025, program CKG telah menyentuh lebih dari 11 juta warga dan mampumencatatkan hingga 200 ribu pemeriksaan per hariDengan keterlibatan sekolahangkaini diharapkan meningkat drastis dalam waktu singkat.

Pelibatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Puskesmas sebagai pelaksana lapanganmenandai upaya kolaboratif lintas sektorTidak hanya itu, program ini juga menjadimomentum revitalisasi peran UKS yang selama ini cenderung stagnanRevitalisasi UKS tidak hanya sebatas ketersediaan alattetapi juga pada peran edukatifnya dalammenanamkan kesadaran pola hidup sehatPemerintah secara eksplisit menyebut bahwaalat-alat kesehatan akan disediakan secara kolaboratif antara Puskesmas dan sekolahmencerminkan prinsip efisiensi dan sinergi antarlembaga.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk turut memberikan perhatian terhadapkeberhasilan program iniIa meminta agar seluruh pemerintah daerah (pemdamemberikan dukungan maksimal dalam pelaksanaannyaRibka menekankan bahwapencapaian target pemeriksaan tidak akan tercapai tanpa keterlibatan aktif kepaladaerah. Surat edaran dan pemanfaatan anggaran kesehatan daerah perlu segeradigerakkanEvaluasi rutin dari pusat juga akan dilakukan agar pelaksanaan tetapberada di jalur yang tepat.

Dukungan dari daerah menjadi krusial mengingat luasnya cakupan wilayah dandisparitas infrastruktur antar daerahPemeriksaan kesehatan pelajar di sekolah bukanhanya soal deteksi penyakittetapi juga bagian dari pembangunan sumber dayamanusia yang merata dan berkeadilan. Di sinilah kolaborasi antara pemerintah pusatdaerahsekolahserta masyarakat menjadi fondasi penting keberhasilan program ini.

Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming menegaskan bahwa CKG merupakanprogram unggulan pemerintahan Presiden Prabowo SubiantoMenurutnyakeberhasilandeteksi dini menjadi langkah strategis dalam menurunkan beban pembiayaan kesehatandi masa mendatangIa menyebuthingga Juni 2025, lebih dari sembilan juta wargatelah memanfaatkan program inimenandakan tingginya animo masyarakatPemerintah, kata Gibran, akan terus mengevaluasi dan menyempurnakan pelaksanaanagar kualitas pelayanan tetap optimal.

Pernyataan Wapres ini menegaskan bahwa CKG bukan hanya program teknokratismelainkan bagian dari visi besar pembangunan manusia Indonesia. Pemeriksaanberkala yang dilakukan di sekolah memberikan keuntungan jangka panjangmeningkatnya angka harapan hidupmenurunnya prevalensi penyakit kronis sejak usiamudaserta terbentuknya kesadaran kolektif tentang pentingnya hidup sehat.

Menilik capaian yang sudah berlangsungseperti dominasi Jawa Tengah, Jawa Timurdan Jawa Barat sebagai provinsi dengan skrining terbanyaktampak jelas bahwadengan manajemen yang baik dan dukungan daerah, program ini dapat direalisasikansecara optimal. Namun masih banyak tantangan ke depantermasuk distribusi alattenaga kesehatan yang memadaiserta penguatan kapasitas sekolah dalam mendukungpelaksanaan.

Di tengah tantangan tersebutkomitmen yang ditunjukkan oleh pemerintah pusat dandaerah memberikan optimisme tersendiriDengan strategi berbasis sekolah dankomunitas, CKG berpotensi menjadi fondasi kuat sistem kesehatan nasional yang berpihak pada pencegahanTerlebihketika negara secara serius memperhatikan aspekkesehatan jiwamaka yang dibangun bukan hanya generasi sehat secara fisiktetapijuga kuat secara mental dan emosional.

Program CKG untuk pelajar tidak hanya menyentuh dimensi pelayanan kesehatantetapi menyangkut masa depan bangsaIni adalah langkah nyata bahwa negara hadirdi tengah generasi mudabukan sekadar menyiapkan ruang kelas dan buku pelajarantetapi juga memastikan bahwa setiap anak tumbuh dalam kondisi sehatbahagiadansiap menghadapi tantangan zaman. Sebuah komitmen yang patut diapresiasi dan terusdijaga keberlanjutannya.

*Penulis merupakan Pemerhati Kebijakan Pendidikan dan Kesehatan Anak

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top